Amam tamamy hasan
Informations n Educations
Laman
HOME
Minggu, 24 Juli 2011
Motivasi menjadi seorang public speaker
Motivasi menjadi seorang public speaker
Banyak orang menyangka bahwa kemampuan public speaking itu bakat dari sejak lahir. Ini tidak sepenuhnya benar. Memang, bagi beberapa orang, mereka sepertinya memiliki sense & art of public speaking yang baik. Mereka sangat berbakat dan jago bicara.
Tapi pada kenyataannya, pembelajaran dan latihanlah yang menumbuhkan seseorang menjadi the real public speaker. Dengan proses belajar dan latihan yang baik, seseorang yang zero bisa menjadi hero dalam public speaking. Sebaliknya, seseorang dengan bakat, tapi tanpa pembelajaran lebih lanjut dan latihan, hanya akan menumpulkan dan membuat bakatnya berkarat.
Jadi buat yang merasa tidak punya bakat untuk public speaking, jangan khawatir. Semua orang bisa menguasai public speaking, asal mau belajar dan terus berlatih.
Tapi, untuk belajar saya butuh motivasi dan semangat. Jadi sebelum lebih jauh kita belajar tentang “bagaimana” menjadi seorang public speaker, mari kita gali “mengapa” kita belajar public speaking.
Saya menyadari dan memahami “mengapa”nya, karena itulah yang akan jadi motivasi saya untuk terus belajar. Seperti pepatah yang bilang, kalau “mengapa”nya sudah sangat kuat, “bagaimana” bisa terpecahkan dengan sendirinya…
Nah, dari sekian banyak alasan saya untuk belajar public speaking, berikut adalah tiga hal mendasar mengapa saya belajar public speaking.
Alasan pertama, adalah karena ingin menaklukkan kegugupan. Bayangkan betapa memalukannya saya ketika saya terlihat gemetar dihadapan audiens. Suara saya terdengar parau, tangan saya berkeringat, kaki saya bergetar, dan saya seolah-olah ingin segera melarikan diri dari situasi itu. Begitulah, kita tidak ingin terlihat dan terdengar gugup ketika berbicara. Kalau kita gugup dan tidak biasa menguasai diri, bagaimana kita akan memulai?.
Alasan kedua, adalah karena ingin bisa berpikir jernih ketika berdiri di depan audiens. Masalah terbesar orang dalam public speaking adalah kehilangan ide, gagasan, atau poin-poin yang harus disampaikan, tepat ketika mereka berada di depan stage. Ini terjadi karena kita tidak tenang. Karenanya, kata kunci untuk tetap berpikir jernih ketika berdiri adalah dengan tetap rileks.
Alasan ketiga, adalah karena ingin bisa berbicara dengan penuh percaya diri dan tenang di depan sekelompok orang, berapapun jumlah mereka. Percaya diri lahir dari pemahaman yang baik tentang potensi dan penghargaan diri kita, dan tentunya dari pengalaman kita berbicara. Semakin sering kita melakukan aktivitas public speaking, semiakin meningkat kepercayaan diri kita. Belajar public speaking yang sesungguhnya adalah benar-benar menerjunkan diri menjadi seorang public speaker.
Itulah tiga alasan dasar mengapa saya ingin belajar public speaking. Agar saya bisa menjadi seorang public speaker yang baik dimanapun saya berada dan siapapun yang ada depan saya, saya tetap bisa santai dan tenang.
Postingan Lebih Baru
Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)